Skip to main content

Full text of "KISAH PARA NABI & SAHABAT R.A ( S I R A H ) Vol.3 PDF DLL"

See other formats


www.pasrujambe.blogspot.com 


BAB  XXIX 

IBADAH  HAJI  PERPISAHAN 


Muhammad  dan  Ahli  Kitab  - Kedudukannya  di  kalangan  orang-orang  Nasrani  - Keramahannya  terhadap 
mereka  - Mengalirnya  perutusan  - Kesatuan  Arab  di  bawah  Islam  - Islamnya  Ahli  Kitab  - Perutusan  terakhir  ke 
Medinah  - Persiapan  Nabi  naik  haji  - Perjalanan  kaum  Muslimin  ke  Haji  - Ihram  dan  Talbiah  - Melepaskan 
Umrah  - Ali  kembali  dari  Yaman  - Khotbah  'Arafat  - Catatan  kaki. 

Muhammad  dan  Ahli  Kitab 

SEJAK  Ali  b.  Abi  Talib  membacakan  awal  Surah  Bara'ah  kepada  orang-orang  yang  pergi  haji, 
yang  terdiri  dari  orang-orang  Islam  dan  musyrik,  waktu  Abu  Bakr  memimpin  jemaah  haji, 
dan  sejak  ia  mengumumkan  kepada  mereka  atas  perintah  Muhammad  waktu  mereka 
berkumpul  di  Mina,  bahwa  orang  kafir  tidak  akan  masuk  surga,  dan  sesudah  tahun  ini  orang 
musyrik  tidak  boleh  lagi  naik  haji,  tidak  boleh  lagi  bertawaf  di  Ka'bah  dengan  telanjang,  dan 
barangsiapa  terikat  oleh  suatu  perjanjian  dengan  Rasulullah  s.a.w.  itu  tetap  berlaku  sampai 
pada  waktunya  - sejak  itu  pula  orang-orang  musyrik  penduduk  jazirah  Arab  semua  yakin 
sudah,  bahwa  buat  mereka  tak  lagi  ada  tempat  untuk  terus  hiatip  dalam  paganisma.  Dan 
kalau  masih  juga  mereka  melakukan  itu,  ingatlah,  akan  pengumuman  perang  dari  Allah  dan 
RasulNya.  Hal  ini  akan  berlaku  buat  penduduk  daerah  selatan  jazirah  Arab,  yaitu  Yaman  dan 
Hadzramaut;  sebab  buat  daerah  Hijaz  dan  sekitarnya  sampai  ke  utara  mereka  sudah  masuk 
Islam  dar^be^icfLmg  ff^JawaW nemJera  a*m^ron7 i*^rb^®ari?elatSiTxi  ftlienarnya 
masih  terbagi  antara  penganut  paganisma,  dengan  penganut  Kristen.  Tetapi  orang-orang 

pagan  ini  kemudian  menerima  juga,  seperti  yang  sudah  kita  lihat  di  atas.  Secara  berbondong 

| 

bondong  mereka  masuk  Islam,  mereka  mengirim  utusan  ke  Medinah,  dan  Nabi  pun 
menyambut  mereka  dengan  sangat  baik  sekali,  yang  kiranya  membuat  mereka  lebih 
gembira  lagi  menerima  Islam.  Sebagian  besar  mereka  kembali  ke  daerah  kekuasaan  mereka 
masing-masing  dan  ini  membuat  mereka  lebih  cinta  lagi  kepada  agama  baru  ini. 

Mengenai  Ahli  Kitab  yang  terdiri  dari  orang-orang  Yahudi  dan  Nasrani,  ayat-ayat  yang  telah 
dibacakan  oleh  Ali  dari  Surah  At-Taubah  demikian  bunyinya: 

"Perangilah  orang-orang  yang  tidak  beriman  kepada  Allah  dan  Hari  Kemudian  dan  tidak 
mengharamkan  apa  yang  telah  diharamkan  oleh  Allah  dan  RasulNya,  dan  tidak  pula 
beragama  menurut  agama  yang  benar,  yaitu  orang-orang  yang  sudah  mendapat  Al-Kitab, 
sampai  mereka  membayar,  jizya  dengan  patuh  dalam  keadaan  tunduk."l  sampai  kepada 
firman  Tuhan: 

"Orcmg-orcmg  beriman!  Banyak  sekali  para  pendeta  dan  rahib-rahib  memakan  harta  orang 
dengan  jalan  yang  batil  dan  mereka  merintangi  orang  dari  jalan  Allah.  Dan  mereka  yang 
menimbun  emas  dan  perak  dan  tidak  menafkahkannya  di  jalan  Allah,  beritahukanlah 
kepada  mereka  adanya  siksa  yang  pedih.  Tatkala  semuanya  dipanaskan  dalam  api  jahanam, 
lalu  dengan  itu  dahi  mereka,  lambung  mereka  dan  punggung  mereka  dibakar.  'Inilah  harta 
bendamu  yang  kamu  timbun  untuk  dirimu  sendiri.  Sebab  itu,  rasakan  sekarang  akibat  apa 
yang  kamu  timbun  itu."  (Qur'an,  9:  34  - 35) 


www.pasrujambe.blogspot.com 


Menghadapi  ayat-ayat  Surah  At-Taubah  sebagai  wahyu  penutup  dalam  Quran  itu,  banyak 
ahli-ahli  sejarah  yang  bertanya-tanya  dalam  hati:  apakah  perintah  Muhanmnmad  'a. s. 
mengenai  Ahli  Kitab  itu  berbeda  dengan  perintahnya  dulu  ketika  baru-baru  ia  membawa 
ajarannya?  Beberapa  Orientalis  lalu  berpendapat  bahwa  ayat-ayat  ini  hendak  menempatkan 
Ahli  Kitab  dan  orang-orang  musyrik  dalam  kedudukan  yang  hampir  sama;  dan  bahwa 
Muhammad,  yang  sudah  berhasil  mengalahkan  paganisma  di  seluruh  jazirah,  setelah 
meminta  bantuan  pihak  Yahudi  dan  Nasrani,  dengan  menyatakan  pada  tahun-tahun 
pertama  risalahnya  itu,  bahwa  ia  datang  membawa  agama  Isa,  Musa,  Ibrahim  dan  rasul- 
rasul  lain  yang  sudah  lebih  dulu,  telah  mengarahkan  sasarannya  kepada  orang-orang  Yahudi, 
yang  sudah  lebih  dulu  menghadapinya  dengan  permusuhan.  Mereka  tetap  bersikap 
demikian,  sampai  akhirnya  mereka  diusir  dari  jazirah.  Sementara  itu  ia  hendak  mengambil 
mati  orang-orang  Nasrani,  lalu  turun  ayat-ayat  yang  memperkuat  iman  mereka  yang  baik, 
sehingga  datang  firman  Tuhan  ini: 


" Pasti  akan  kaudapati  orang-orang  yang  paling  keras  memusuhi  mereka  yang  beriman  ialah 
orang-orang  Yahudi  dan  orang-orang  musyrik  dan  pasti  akan  kaudapati  orang-orang  yang 
paling  akrab  bersahabat  dengan  mereka  yang  beriman  ialah  mereka  yang  berkata:  'Kami  ini 
orang-orang  Nasrani. ' Sebab , diantara  mereka  terdapat  kaum  pendeta  dan  rahib-rahib,  dan 
mereka  itu  tidak  menyombongkan  diri."  (Our'an,  5:  82) 

^ i.n 

rang  Nasrani 


Kedudukannya  di  kalangan  orang-orc 


Nah,  sekarang  ia  mengarahkan  tujuannya  kepada  pihak  Nasrani,  sama  seperti  yang  dulu 
ditujukan  kepada  pihak  Yahudi.  Orang-orang  Nasrani  digolongkan  kedalam  mereka  yang 
tidak  !^®y%<$da^han  dan  kepada  hf^Kemudia^f^f  i^an  hal  itu  setejah  pihak 
Nasrani  memberikan  perlindungan  kepada  pengikut-pengikutnya  kaum  Muslimin  ketika 
mereka  dulu  pergi  ke  Abisinia  di  bawah  naungan  rajanya  yang  adil,  dan  setelah  pula 
Muhammad  menulis  surat  kepada  penduduk  Najran  dan  kaum  Nasrani  lainnya  dengan 
menjamin  agama  mereka  dan  segala  upacara  keagamaan  yang  mereka  lakukan.  Lalu 
golongan  Orientalis  itu  berpendapat  bahwa  sikap  kontradiksi  dalam  siasat  Muhammad  inilah 
yang  kemudian  membuat  permusuhan  antara  pihak  Muslimin  dengan  Nasrani  itu  jadi 
berlarut-larut,  dan  bahwa  dia  pula  yang  membuat  saling  pendekatan  antara  pengikut- 
pengikut  Yesus  dengan  pengikut-pengikut  Muhammad  jadi  tidak  begitu  mudah,  kalau  pun 
tidak  akan  dikatakan  mustahil. 


Mengambil  argumen  ini  secara  mendatar  adakalanya  dapat  memikat  orang  bahwa  itu  ada 
juga  benarnya,  atau  pun  dapat  memikat  orang  sampai  mempercayainya.  Akan  tetapi  bila 
orang  mau  mengikuti  jalur  sejarah  mau  menelitinya  sehubungan  dengan  masalah-masalah 
dan  sebab-sebab  turunnya  ayat-ayat  itu,  samasekali  orang  tidak  perlu  sangsi  tentang 
kesatuan  sikap  Islam  dan  sikap  Muhammad  terhadap  agama-agama  Kitab  sejak  dari 
permulaan  risalah  itu  sampai  akhirnya.  Almasih  anak  Mariam  ialah  Hamba  Allah  yang 
diberiNya  kitab,  dijadikanNya  ia  seorang  nabi,  dijadikannya  ia  orang  yang  beroleh  berkah 
dimana  pun  ia  berada!  diperintahkanNya  ia  melakukan  sembahyang,  mengeluarkan  zakat 
selama  ia  masih  hidup.  Itulah  yang  telah  diturunkan  oleh  Ou'ran  sejak  dari  permulaan  risalah 
sampai  akhirnya.  Allah  cuma  Satu.  Allah  itu  Abadi  dan  Mutlak.  Tidak  beranak  dan  tidak 
diperanakkan,  dan  tiada  suatu  apa  pun  yang  meyerupaiNya.  Itulah  jiwa  dan  dasar  Islam  sejak 
dari  langkah  pertama,  dan  itu  pula  jiwa  Islam  selama  dunia  ini  berkembang. 


www.pasrujambe.blogspot.com 


Orang-orang  Nasrani  Najran  pernah  mendatangi  Nabi  hendak  mengajaknya  berdebat 
tentang  Tuhan  dan  tentang  kenabian  Isa  terhadap  Tuhan  jauh  sebelum  Surah  At-Taubah  ini 
turun.  Mereka  bertanya  kepada  Muhammad: 

"Ibu  Isa  itu  Mariam;  lalu  siapa  bapanya?" 


Untuk  itu  datang  firman  Allah:  " Hal  seperti  terhadap  Adam;  dijadikanNya  ia  dari  tanah  lalu 
dikatakan:  'jadilah , ' maka  jadilah  ia.  Kebenaran  itu  datangnya  hanya  dari  Tuhan.  Jangan  kau 
jadi  orang  yang  sangsi.  Barangsiapa  mengajak  engkau  berdebat  tentang  Dia  setelah  engkau 
mendapat  pengetahuan,  katakanlah:  'Marilah  kita  panggil  anak-anak  kami  dan  anak-anak 
kamu,  wanita-wanita  kami  dan  wanita-wanita  kamu,  diri  kami  sendiri  dan  diri  kamu; 
kemudian  kita  berdoa  supaya  laknat  Tuhan  itu  ditimpakan  kepada  yang  berdusta.'  Inilah 
kisah  kisah  sebenarnya:  tiada  tuhan  selain  Allah.  Dan  Allah  sungguh  Maha  Kuasa  dan 
Bijaksana.  Kalau  pun  mereka  menyimpang  juga.  Tuhan  jua  yang  mengetahui  mereka  yang 
berbuat  bencana.  Katakanlah:  'Orang-orang  Ahli  Kitab!  Marilah  kita  menerima  suatu  istilah 
yang  sama  antara  kami  dengan  kamu;  bahwa  tak  ada  yang  akan  kita  sembah  selain  Allah, 
dan  bahwa  kita  takkan  mempersekutukanNya  dengan  apa  pun,  dan  tidak  pula  antara  kita 


akan  saling  mempertuhan  satu  s 
menyimpang  juga,  katakanlah 
(Our'an,  3:59-  64) 


a lain,  selai  p daripada  Allah.'  Tetapi  kalau  mereka 
panlah,  bahwa  kami  ini  orang-orang  Muslimin." 


Percakapan  dalam  surah  ini.  Surah  Keluarga  'Imran  dengan  gaya  bahasa  yang  luarbiasa, 
ditujukan  kepada  Ahli  Kitab,  menegur  mereka  mengapa  mereka  merintangi  orang  beriman 
dari  jalan  Allah  dan  mengapa  mereka  mengingkari  ayat-ayat  yang  datang  dari  Tuhan, 
padahal  ayat-ayat  itu  juga  yang  dibawa  ole  h Isa,  oleh  Musa,  oleh  Ibrahim,  sebelum  k ata-kata 
itu  diubah-ubah  dan  sebelum  diartikan  menurut  kehendak  nafsu  sendiri  disesuaikan  dengan 

kehidupan  duniawi  dengan  kesenangan  yang  penuh  tipu  daya.  Banyak  lagi  surah-surah  lain, 

Hi"  EptT  31  C_  13-31 

yang  dalam  kata-katanya  ditujukan  seperti  yang  terdapat  dalam  surah  Keluarga  'Imran  itu. 
Dalam  Surah  al-Ma'idah  (5)  Tuhan  berfirman: 


"Sebenarnya  mereka  telah  melakukan  penyhinaan  (terhadap  Tuhan),  mereka  yang 
mengatakan,  bahwa  Allah  satu  dari  tiga  dalam  trinitas.  Tak  ada  tuhan  kecuali  Tuhan  Yang 
Satu.  Apabila  tidak  mau  juga  mereka  berhenti  (menghina  Tuhan),  pasti  mereka  yang  telah 
merendahkan  (Tuhan)  itu  akan  dijatuhi  siksaan  yang  amat  pedih.  Tidakkah  mereka  mau 
bertaubat  kepada  Tuhan  dan  meminta  ampun.  Allah  Maha  Pengampun  dan  Penyayang. 
Sebenarnya  Al  masih  putera  Mariam  itu  hanya  seorang  rasul,  dan  ibunya  adalah  wanita  yang 
tulus  dan  jujur,  keduanya  memakan  makanan.  Perhatikanlah,  betapa  Kami  menjelaskan 
ayat-ayat  itu  kepada  mereka,  lalu  perhatikanlah,  bagaimana  mereka  sampai  dipalingkan ?" 
(Qur'an,5:73  - 75) 


Kemudian  dalam  Surah  al-Ma'idah  itu  juga  Tuhan  berfirman: 

"Dan  ingat  ketika  Allah  berkata:  'Hai  Isa  anak  Mariam!  eng kaukah  yang  mengatakan 
kepada  orang:  Allah  mengangkatku  dan  ibuku  sebagai  dua  tuhan  selain  Allah?'  la 
menjawab:  'Maha  Suci  Engkau,  tidak  akan  aku  mengatakan  yang  bukan  menjadi  hakku. 
Kalau  pun  aku  mengatakannya,  tentu  Engkau  sudah  mengetahuinya.  Engkau  mengetahui 
apa  yang  ada  dalam  hatiku,  tapi  aku  tidak  mengetahui  apa  yang  ada  didalam  Diri  M u." 
(Our'an,  5:  116) 


www.pasrujambe.blogspot.com 


sampai  pada  ayat-ayat  selanjutnya  seperti  sudah  kita  nukilkan  dalam  pengantar  buku  ini. 
Salah  satu  ayat  dalam  Surah  al-Ma'idah  inilah  yang  oleh  penulis-penulis  sejarah  Kristen 
dipersoalkan  dan  dijadikannya  alasan  tentang  perkembangan  sikap  Muhammad  terhadap 
mereka  sesuai  dengan  perkembangan  politiknya,  yaitu  ketika  Tuhan  berfirman: 

"Pasti  akan  kau  dapati  orang-orang  yang  paling  keras  memusuhi  mereka  yang  beriman  ialah 
orang-orang  Yahudi  dan  orang-orang  musyrik;  dan  pasti  akan  kaudapati  orang-orang  yang 
paling  akrab  bersahabat  dengan  mereka  yang  beriman  ialah  mereka  yang  berkata:  'Kami  ini 
orang-orang  Nasrani. ' Sebab , diantara  mereka  terdapat  kaum  pendeta  dan  rahib-rahib,  dan 
mereka  itu  tidak  menyombongkan  diri."  (Qur'an,  5:  82) 

Sebaliknya,  ayat-ayat  yang  terdapat  dalam  Surah  Bara'ah  (9)  yang  juga  bicara  tentang  Ahli 
Kitab  sekali-kali  tidak  membicarakan  kepercayaan  mereka  mengenai  Almasih  anak  Mariam 
itu.  Ayat-ayat  itu  bicara  tentang  kelakukan  mereka  mempersekutukan  Tuhan,  makan  harta 
orang  secara  tidak  sah  serta  menimbun  emas  dan  perak.  Sedang  menurut  Islam  Ahli  Kitab  itu 
sudah  keluar  dari  rel  agama  Isa,  mereka  menghalalkan  apa  yang  dilarang  oleh  Tuhan  dan 
melakukan  perbuatan  orang  yang  tidak  beriman  kepada  Tuhan  dan  Hari  Kemudian.  Tetapi 
sungguh  pun  demikiar^^^ras  dari  semua  itu  - mereka  kepada  Tuhan  sudah 

menjadi  jembatan  buat  mereka  untuk  tidak  dipersamakan  dengan  orang-orang  pagan.  Buat 
mereka  yang  masih  gigih  mau  menjadikan  Tuhan  satu  dari  tiga  dalam  trinitas  dan  mau 
menghalalkan  apa  yang  dilarang  Tuhan,  cukup  dengan  membayar  jizya  dengan  taat  dan 
patuh. 


Keramahannya  terhadap  mereka 

Seruarl^^rl^^^^i  Pleh  AlPtat^^^l^^^r  haji  itu 

merupakan  puncak  dari  masuknya  penduduk  jazirah  bagian  selatan  kedalam  Islam  secara 

berbondong-bondong.  Utusan-utusan  itu  secara  berturut-turut  telah  datang  ke  Medinah 

3 El  3 3 O Q 

seperti  sudah  kita  sebutkan  - diantaranya  perutusan  dari  orang-orang  musyrik  dan  dari  Ahli 
Kitab.  Nabi  memberi  hormat  secukupnya  kepada  setiap  utusan  yang  datang  dan  para  amir 
itu  dikembalikan  ke  daerah  kekuasaan  mereka  dengan  cara  terhormat  sekali.  Hal  ini  sudah 
kita  sebutkan  dalam  bagian  yang  lalu.  Asy'ath  b.  Qais  dengan  memimpin  80  orang  dari  Kinda 
dengan  berkendaraan,  mereka  datang  kepada  Nabi  dalam  mesjid,  dengan  berhias  rambut, 
bercelak  mata,  mengenakan  jubah  yang  indah-indah  dan  berselempang  sutera.  Begitu 
melihat  mereka.  Nabi  berkata: 


"Bukankah  kamu  sudah  menjadi  Islam?" 

"Ya,"  jawab  mereka. 

"Buat  apa  kamu  mengenakan  sutera  ini  di  leher?"  kata  Nabi  lagi. 

Mereka  lalu  melepaskan  sutera  itu. 

"Rasulullah,"  kata  Asy'ath  kemudian,  "kami  dari  Keluarga  Akil'l-Murar2  dan  tuan  juga  dari 
keturunan  Akil'l-Murar." 


Mendengar  itu  Nabi  tersenyum,  la  teringat  pada  'Abbas  bin  'Abd'l-Muttalib  dan  Rabi'a  bin'l- 
Harith 


www.pasrujambe.blogspot.com 


Bersama  dengan  Asy'ath  itu  juga  datang  Wa'il  b.  Hujr  al-Kindi,  seorang  amir  dari  daerah 
pantai  di  Hadzramaut.  la  kemudian  masuk  Islam.  Nabi  mengakui  daerah  kekuasaannya  itu 
dan  dimintanya  ia  memungut  'usyr  dari  penduduk  untuk  diserahkan  kepada  pemungut- 
pemungut  pajak  yang  sudah  ditunjuk  oleh  Rasul.  Dalam  hal  ini  Nabi  menugaskan  Mu'awiya 
b.  Abi  Sufyan  menemani  Wa'il  ke  negerinya.  Tetapi  Wa'il  tidak  mau  sekendaraan  dengan  dia 
dan  tidak  pula  mau  memberikan  kepadanya  alas  kaki.  Sekedar  dapat  menahan  panasnya 
musim,  cukup  dengan  membiarkan  dia  berjalan  di  bawah  naungan  untanya.  Meskipun  ini 
bertentangan  dengan  ajaran  Islam  yang  mengajarkan  persamaan  antara  sesama  kaum 
Muslimin  dan  semua  orang  Islam  bersaudara,  namun  Mu'awiya  menerimanya  juga  demi 
menjaga  Islamnya  Wa'il  dan  golongannya. 


Mengalirnya  perutusan 


Setelah  Islam  tersiar  di  kawasan  Yaman,  Nabi  mengutus  Mu'adh  (b.  Jabal)  ke  daerah  itu 
untuk  memberikan  pelajaran  kepada  penduduk  serta  untuk  memperdalam  hukum  Islam, 
dengan  pesan:  "Permudahlah  dan  jangan  dipersulit.  Gembirakan  dan  jangan  ditakut-takuti. 
Engkau  akan  bertemu  dengan  golongan  Ahli  Kitab  yang  akan  bertanya  kepadamu:  'Apa  kunci 
surga?'  Maka  jawablah:  'Suatu  kesaksian,  bahwautak,  ada  tuhan  selain  Allah  Yang  tiada 
bersekutu."  I I 


Mu'adh  pun  berangka 


rang 


da(ri  kalangan  Mus 


limin  yang  mula-mula  dan 


yang  bertugas  mengurus  'usyr,  serta  memberikan  pelajaran  dan  menjalankan  hukum  sesuai 
dengan  perintah  Tuhan  dan  Rasul. 


Denga 

utara 


n tersebarnya  Islam  di  seluruh  kawasan  jazirah  itu  - dari  timur  sampai  ke  bar 
iarflaai^^  sela^m’-%i!n^r sfluruh  lihgku^aYrira  Terati  meri^rai  sflunm  ffiw 


ffirat,  dari 
ah  satu 


panji,  yaitu  panji  Muhammad  Rasulullah  s. a. w.  dan  berada  dalam  satu  agama  yaitu  Islam, 
jantung  mereka  pun  hanya  satu  pula  arahnya,  yaitu  menyembah  Allah  Yang  Tunggal  tiada 
bersekutu. 


Kesatuan  Arab  di  bawah  Islam 

, 


THE  3EH  E9E 


Sebelum  duapuluh  tahun  yang  lalu,  kabilah-kabilah  itu  saling  bermusuhan,  satu  sama  lain 
serang  menyerang  dalam  peperangan,  setiap  ada  kesempatan.  Tetapi  dengan 
penggabungan  mereka  dibawah  panji  Islam  ini;  mereka  telah  menjadi  bersih  dari  segala 
noda  paganisma,  mereka  hidup  tenteram  dibawah  undang-undang  Tuhan  Yang  Maha  Kuasa. 
Dengan  demikian  permusuhan  di  kalangan  penduduk  itu  sudah  tak  ada  lagi.  Perang  dan 
permusuhan  sudah  tidak  punya  tempat.  Sudah  tak  ada  lagi  orang  yang  akan  menghunus 
pedang,  kecuali  jika  hendak  mempertahankan  tanah  air,  membela  agama  Allah  dari 
serangan  pihak  lain. 


Islamnya  Ahli  Kitab 


Akan  tetapi  masih  ada  sekelompok  orang-orang  Nasrani  Najran  yang  masih  berpegang  pada 
agama  mereka,  yang  berbeda  dengan  sebagian  besar  masyarakat  mereka  sendiri,  yaitu  Banu 
Harith  yang  sudah  lebih  dahulu  masuk  Islam.  Kepada  mereka  ini  Nabi  mengutus  Khalid  bin'l- 
Walid  mengajak  mereka  menganut  Islam  supaya  terhindar  dari  serbuannya.  Tetapi  begitu 
diserukan  mereka  sudah  mau  masuk  Islam.  Khalid  kemudian  mengirim  utusan  dari  kalangan 
mereka  sendiri  ke  Medinah  supaya  menemui  Nabi,  yang  kemudian  disambutnya  dengan 
ramah  dan  akrab  sekali.  Disamping  itu  ada  lagi  sekelompok  masyarakat  Yaman  yang  masih 


www.pasrujambe.blogspot.com 


merasa  enggan  sekali  tunduk  di  bawah  panji  Islam,  sebab  Islam  lahir  di  Hijaz,  sedang 
biasanya  Yaman  yang  menyerbu  Hijaz.  Sebaliknya,  sebelum  itu  Hijaz  tidak  yernah  menyerang 
Yaman. 

Perutusan  terakhir  ke  Medinah 


Kepada  mereka  ini  Nabi  mengutus  Ali  b.  Abi  Talib  dengan  tugas  mengajak  mereka  ke  dalam 
Islam.  Juga  pada  mulanya  mereka  sangat  congkak  sekali.  Menyambut  ajakan  Ali  dengan 
menyerangnya.  Akan  tetapi  Ali  - dengan  usianya  yang  masih  begitu  muda  dan  hanya 
membawa  tiga  ratus  orang  - sudah  dapat  membuat  mereka  cerai-berai.  Pihak  penyerang 
yang  sudah  dipukul  mundur  itu  kembali  menyusun  lagi  barisannya.  Akan  tetapi  Ali  segera 
mengepung  mereka  sehingga  timbul  panik  dalam  barisan  mereka  itu.  Tak  ada  jalan  lain 
mereka  harus  menyerah.  Dengan  demikian  kemudian  mereka  masuk  Islam  dan  menjadi 
orang  Islam  yang  baik.  Semua  pelajaran  yang  diberikan  oleh  Mu'adh  dan  sahabat- 
sahabatnya  mereka  dengarkan  baik-baik.  Utusan  mereka  ini  merupakan  utusan  terakhir 
yang  diterima  Nabi  di  Medinah  sebelum  Nabi  berpulang  ke  rahmatullah. 


Persiapan  Nabi  naik  haji 


embali  ke  Mekah,  Nabi  pun  sedang  dalam  persiapan 
iaji,  dan  dimintanya  orang  juga  bersiap-siap.  Bulan 
pun  sudah  pula  hampir  lalu.  Nabi  belum  lagi  melakukan 


Sementara  Ali  sedang  ber 
pula  hendak  menunai 
berganti  bulan  dan  bui 

ibadah  haji  akbar  meskipun  sebelum  itu  sudah  dua  kali  mengadakan  'umrah  dengan 
melakukan  ibadah  haji  ashghar.3 


Dalam 


ibadah  haji 


ad 


>ik  (np 


acara,  yang  dalam  hai  ini  Nabi  adalah 


contoh 


bagi  umat  Islam.  Begitu  orang  mengetahui  benar  Nabi  telah  menetapkan  akan  pergi  haji  dan 

mengajak  mereka  ikut  serta,  tersiarlah  ajakan  itu  ke  segenap  penjuru  semenanjung.  Beribu- 
I C3  C E3.  C Z]  ■_  lZ  C 
ribu  orang  datang  ke  Medinah  dari  segenap  penjuru:  dari  kota-kota  dan  dari  pedalaman, 

dari  gunung-gunung  dan  dari  sahara,  dari  semua  pelosok  tanah  Arab  yang  membentang 

luas,  yang  sekarang  sudah  bersinar  dengan  cahaya  Tuhan  dan  cahaya  Nabi  yang  mulia  itu.  Di 

LJ  | .'j  h.  j '.jJ  . | 

sekitar  kota  Medinah  sudah  pula  dipasang  kemah-kemah  untuk  seratus  ribu  orang  atau 
lebih,  yang  datang  memenuhi  seruan  Nabi,  Rasulullah  s. a. w.  Mereka  datang  sebagai  saudara 
untuk  saling  kenal-mengenal,  mereka  dipertalikan  semua  oleh  rasa  kasih-sayang,  oleh 
keikhlasan  hati  dan  oleh  ukhuah  islamiah,  yang  dalam  tahun-tahun  sebelum  itu  mereka 
saling  bermusuhan.  Manusia  yang  berjumlah  ribuan  itu  kini  sedang  melihat-lihat  kota, 
masing-masing  dengan  bibir  tersenyum,  dengan  wajah  yang  cerah  dan  berseri-seri. 
Berkumpulnya  mereka  itu  menggambarkan  adanya  suatu  kebenaran  yang  telah  mendapat 
kemenangan.  Nur  Ilahi  telah  tersebar  luas,  yang  membuat  mereka  semua  teguh  bersatu 
seperti  sebuah  bangunan  yang  kukuh. 


Perjalanan  kaum  Muslimin  ke  Haji 


Pada  25  Zulkaedah  tahun  kesepuluh  Hijrah  Nabi  berangkat  dengan  membawa  semua 
isterinya,  masing-masing  dalam  hodahnya.  la  berangkat  dengan  diikuti  jumlah  manusia  yang 
begitu  melimpah  - penulis-penulis  sejarah  ada  yang  menyebutkan  90.000  orang  dan  ada 
pula  yang  menyebutkan  114.000  orang.  Mereka  berangkat  dibawa  oleh  iman,  jantung 
mereka  penuh  kegembiraan,  penuh  keikhlasan,  menuju  ke  Baitullah  yang  suci.  Mereka 
hendak  menunaikan  kewajiban  ibadah  haji  besar. 


www.pasrujambe.blogspot.com 


Ihram  dan  Talbiah 


Bilamana  mereka  sampai  di  Dhu'l-Hulaifa,  mereka  berhenti  dan  tinggal  selama  satu  malam 
di  sana.  Keesokan  harinya,  bila  Nabi  sudah  mengenakan  pakaian  ihram  kaum  Muslimin  yang 
lain  juga  memakai  pakaian  ihram.  Mereka  semua  masing-masing  mengenakan  kain  selubung 
bagian  bawah  dan  atas.  Mereka  berjalan  semua  dengan  pakaian  yang  sama,  yaitu  pakaian 
yang  sangat  sederhana.  Dengan  demikian  mereka  telah  melaksanakan  suatu  persamaan 
dalam  arti  yang  sangat  jelas. 

Dengan  seluruh  kalbu  Muhammad  telah  menghadapkan  diri  kepada  Tuhan  dengan 
mengucapkan  talbiah  yang  diikuti  pula  oleh  kaum  Muslimin  dari  belakang:  "Labbaika 
Allahumma  labbaika,  labbaika  la  syarika  laka  labbaika.  Alhamdu  lillah  wan-ni'matu  wa'sy- 
syukru  laka  labbaika.  Labbaika  la  syarika  laka  labbaika."  ("Kupenuhi  panggilanMu,  ya  Allah, 
kupenuhi  panggilanMu.  Kupenuhi  panggilanMu.  Tiada  bersekutu  Engkau.  Kupenuhi 
panggilanMu.  Puji,  nikmat  dan  syukur  kepunyaanMu.  Kupenuhi  panggilanMu,  kupenuhi 
panggilanMu,  tiada  bersekutu  Engkau.  Kupenuhi  panggilanMu.") 


Lembah-lembah  dan  padang  sahara  bersahut-sahutan  menyambut  seruan  ini,  semua  turut 
berseru  dengan  penuh  iman.  Ribuan,  ya  puluhan  ribu  kafilah  itu  menyusuri  jalan  antara 
Madinat'r-Rasul  dengan  Kota  Mesjid  Suci,  la  berhenti  pada  setiap  mesjid,  menunaikan 
kewajiban  sambil  menyerukan  talbiah,  sebagai  t^nda  taat  dan  syukur  atas  nikmat  Allah. 
Dengan  penuh  kesabaran  ia  menantikan  saat  ibadah  haji  akbar  itu  tiba.  Dengan  hati  rindu, 
dengan  jantung  berdetak  penuh  cinta  akan  Baitullah.  Padang-padang  pasir  seluruh  jazirah, 
gunung-gunung,  lembah-lembah  dan  padang  tanaman  yang  segar  menghijau,  terkejut 
mendengarnya,  dengan  kumandangnya  yang  bersahut-sahutan;  suatu  hal  yang  belum 
pernah  dikenal,  sebelum  Nabi  yang  ummi  ini.  Rasul  dan  Hamba  Allah  ini  datang 
memberkahinya. 


Melepaskan  Umra 


I 


Tatkala  rombongan  itu  sampai  di  Sarif  - suatu  tempat  antara  jalan  Mekah  dengan  Medinah  - 

LJ  ES  iiiJ  I Ejj  Uj|  i 

Muhammad  berkata  kepada  sahabat-sahabatnya: 

"Barangsiapa  diantara  kamu  tidak  membawa  binatang  kurban  dan  ingin  menjadikan  (ihram) 
ini  sebagai  umrah,  lakukanlah;  tetapi  yang  membawa  binatang  kurban  jangan." 

Bilamana  jamaah  haji  sudah  sampai  di  Mekah  pada  hari  keempat  Zulhijjah,  Nabi  cepat-cepat 
menuju  Ka'bah  diikuti  oleh  kaum  Muslimin  yang  lain.  Kemudian  ia  menyentuh  hajar  aswad 
dan  menciumnya,  lalu  bertawaf  di  Ka'bah  sebanyak  tujuh  kali  dan  pada  tiga  kali  yang 
pertama  ia  berlari-lari  seperti  yang  dilakukan  pada  waktu  'umrat'l-qadza'.  Setelah  melakukan 
salat  di  Maqam  Ibrahim  ia  kembali  dan  sekali  lagi  mencium  hajar  aswad.  Kemudian  ia  keluar 
dari  mesjid  itu  menuju  ke  sebuah  bukit  di  Shafa,  lalu  melakukan  sa'i  antara  Shafa  dan 
Marwa.  Selanjutnya  Muhammad  berseru  supaya  barangsiapa  tidak  membawa  ternak  kurban 
untuk  disembelih,  jangan  terus  mengenakan  pakaian  ihram.  Ada  beberapa  orang  yang  masih 
ragu-ragu.  Atas  sikap  yang  masih  ragu-ragu  ini  Nabi  marah  sekali  seraya  katanya 


"Apa  yang  kuperintahkan,  lakukanlah." 


Dalam  keadaan  masih  gusar  itu  Nabi  memasuki  kubahnya,  sehingga  Aisyah  bertanya: 


Kenapa  jadi  marah? 


www.pasrujambe.blogspot.com 


"Bagaimana  takkan  marah,  aku  memerintahkan  sesuatu  tidak  dijalankan." 

Ketika  ada  salah  seorang  sahabat  menemuinya  ia  masih  dalam  keadaan  marah. 

"Rasulullah,"  katanya,  "orang  yang  membuat  tuan  jadi  marah  akan  masuk  neraka." 

Ketika  itu  Rasul  menjawab:  "Tidak  kau  ketahui,  bahwa  aku  memerintahkan  sesuatu  kepada 
mereka  tapi  mereka  masih  ragu-ragu?  Jika  aku  menghadapi  tugasku,  aku  takkan  pernah 
mundur!  Aku  tidak  membawa  ternak  kurban  itu  kemari  sebelum  aku  membelinya.  Sesudah 
itu  aku  melepaskan  ihram  seperti  mereka  juga,"  demikian  Muslim  melaporkan. 

Setelah  kaum  Muslimin  mengetahui,  bahwa  Rasulullah  sampai  marah,  ribuan  mereka  segera 
melepaskan  pakaian  ihramnya  dengan  perasaan  menyesal  sekali.  Juga  isteri-isteri  Nabi, 
Fatimah  puterinya  seperti  yang  lain  juga  melepaskan  pakaian  ihramnya.  Yang  masih 
mengenakan  ihram  hanya  mereka  yang  membawa  ternak  kurban. 

Ali  kembali  dari  Yaman 


Sementara  kaum  Muslimin  sedang  menunaikan  ibadah  haji,  Ali  pun  kembali  dari 
ekspedisinya  ke  Yaman,  la  sudah  mengenakan  pula  pakaian  ihram  sebagai  persiapan  pergi 
haji  setelah  diketahuinya  bahwa  Rasulullah  memimpin  jamaah  berhaji.  Ketika  ia  menemui 
Fatimah  dan  dilihatnya  sudah  melepaskan  kain  ihram,  hal  itu  ditanyakannya.  Fatimah 
menerangkan  bahwa  Nabi  menmerintankan  mereka  supaya  melepaskan  ihram  itu  waktu 
umrah,  la  pun  segera  pergi  menemui  Nabi,  hendak  melaporkan  hasil  perjalanannya  ke 
Yaman.  Selesai  laporan  itu  Nabi  berkata: 

"Pergilah  bertawaf  d^tfa^h  kemldiaTi  iJ^Fsl^  'ihrammli#^^keman-tematVn 
lain." 


u yang 


"Rasulullah1"  kata  Ali,  "saya  sudah  mengucapkah  ihlal  seperti  yang  tuan  ucapkan. "4 


"Kembalilah  dan  lepaskan  ihrammu  seperti  dilakukan  teman-temanmu  yang  lain,"  kata  Nabi 
'*■ 

"Rasulullah,"  demikian  Ali  berkata,  "ketika  saya  mengenakan  ihram,  saya  sudah  berkata 
begini:  Allahumma  Ya  Allah,  saya  berihlal  seperti  yang  dilakukan  oleh  NabiMu,  FlambaMu 
dan  RasulMu  Muhammad." 


Nabi  bertanya,  kalau-kalau  dia  sudah  mempunyai  binatang  kurban.  Setelah  oleh  Ali  dijawab 
tidak,  Muhammad  membagikan  binatang  kurban  yang  dibawanya  itu  kepada  Ali.  Dengan 
demikian  Ali  tetap  mengenakan  ihram  dan  melakukan  manasik  haji  akbar  sampai  selesai. 

Khotbah  'Arafat 


Pada  hari  kedelapan  Zulhijjah,  yaitu  Hari  Tarwia,  Muhammad  pergi  ke  Mina.  Selama  sehari 
itu  sambil  melakukan  kewajiban  salat  ia  tinggal  dalam  kemahnya  itu.  Begitu  juga  malamnya, 
sampai  pada  waktu  fajar  menyingsing  pada  hari  haji.  Selesai  salat  subuh,  dengan 
menunggang  untanya  al-Qashwa'  tatkala  matahari  mulai  tersembul  ia  menuju  arah  ke 
gunung  'Arafat.  Arus-manusia  dari  belakang  mengikutinya.  Bilamana  ia  sudah  mendaki 
gunung  itu  dengan  dikelilingi  oleh  ribuan  kaum  Muslimin  yang  mengikuti  perjalanannya  - 
ada  yang  mengucapkan  talbiah,  ada  yang  bertakbir,  sambil  ia  mendengarkan  mereka  itu, 
dan  membiarkan  mereka  masing-masing. 


www.pasrujambe.blogspot.com 


Di  Namira,  sebuah  desa  sebelah  timur  'Arafat,  telah  pula  dipasang  sebuah  kemah  buat  Nabi, 
atas  permintaannya.  Bila  matahari  sudah  tergelincir,  dimintanya  untanya  al-Qashwa,  dan  ia 
berangkat  lagi  sampai  di  perut  wadi  di  bilangan  'Urana.  Di  tempat  itulah  manusia 
dipanggilnya,  sambil  ia  masih  di  atas  unta,  dengan  suara  lantang;  tapi  sungguhpun  begitu 
masih  diulang  oleh  Rabi'a  b.  Umayya  b.  Khalaf.  Setelah  mengucapkan  syukur  dan  puji  kepada 
Allah  dengan  berhenti  pada  setiap  anak  kalimat  ia  berkata,  "Wahai  manusia  sekalian  15 
perhatikanlah  kata-kataku  ini!  Aku  tidak  tahu,  kalau-kalau  sesudah  tahun  ini,  dalam  keadaan 
seperti  ini,  tidak  lagi  aku  akan  bertemu  dengan  kamu  sekalian. 

"Saudara-saudara!5  Bahwasanya  darah  kamu  dan  harta-benda  kamu  sekalian  adalah  suci 
buat  kamu,  seperti  hari  ini  dan  bulan  ini  yang  suci  sampai  datang  masanya  kamu  sekalian 
menghadap  Tuhan.  Dan  pasti  kamu  akan  menghadap  Tuhan;  pada  waktu  itu  kamu  dimintai 
pertanggung-jawaban  atas  segala  perbuatanmu.  Ya,  aku  sudah  menyampaikan  ini! 


"Barangsiapa  telah  diserahi  amanat,  tunaikanlah  amanat  itu  kepada  yang  berhak 
menerimanya.  "Bahwa  semua  riba  sudah  tidak  berlaku.  Tetapi  kamu  berhak  menerima 
kembali  modalmu.  Janganlah  kamu  berbuat  aniaya  terhadap  orang  lain,  dan  jangan  pula 


kamu  teraniaya.  Allah  telah  menentukan  bahwa  tk 
'Abbas  b.  'Abd'l-Muttalib  semua  sudah  tidak  berlaku. 


boleh  l|gi  ada  riba  dan  bahwa  riba 


"Bahwa  semua  tuntutan  darah  selama  masa  jahiliah  tidak  berlaku  lagi,  dan  bahwa  tuntutan 
darah  pertama  yang  kuhapuskan  ialah  darah  Ibn  Rabi'a  bin'l  Harith  b.  'Abd'l-Muttalib! 


"Kemudian  daripada  itu  saudara-saudara. 5 Hari  ini  nafsu  setan  yang  minta  disembah  di 
negeri  ini  sudah  putus  buat  selama-lamanya.  Tetapi,  kalau  kamu  turutkan  dia  walau  pun 
dalam  ncmya^^amiFmTgp™^®,  yang  "erdr^rh^^cramta  m segala  am**nWatanmu, 
niscaya  akan  senanglah  dia.  Oleh  karena  itu  peliharalah  agamamu  ini  baik-baik. 

n.n c dcd  scc  csi 

"Saudara-saudara. 5 Menunda-nunda  berlakunya  larangan  bulan  suci  berarti  memperbesar 

kekufuran.  Dengan  itu  orang-orang  kafir  itu  tersesat.  Pada  satu  tahun  mereka  langgar  dan 

pada  tahun  lain  mereka  sucikan,  untuk  disesuaikan  dengan  jumlah  yang  sudah  disucikan 

Uli  i 1 1 r cjjj 

Tuhan.  Kemudian  mereka  menghalalkan  apa  yang  sudah  diharamkan  Allah  dan 

mengharamkan  mana  yang  sudah  dihalalkan. 


"Zaman  itu  berputar  sejak  Allah  menciptakan  langit  dan  bumi  ini.  Jumlah  bilangan  bulan 
menurut  Tuhan  ada  duabelas  bulan,  empat  bulan  di  antaranya  ialah  bulan  suci,  tiga  bulan 
berturut-turut  dan  bulan  Rajab  itu  antara  bulan  Jumadilakhir  dan  Sya'ban. 


"Kemudian  daripada  itu,  saudara-saudara. 5 Sebagaimana  kamu  mempunyai  hak  atas  isteri 
kamu,  juga  isterimu  sama  mempunyai  hak  atas  kamu.  Hak  kamu-atas  mereka  ialah  untuk 
tidak  mengijinkan  orang  yang  tidak  kamu  sukai  menginjakkan  kaki  ke  atas  lantaimu,  dan 
jangan  sampai  mereka  secara  jelas  membawa  perbuatan  keji.  Kalau  sampai  mereka 
melakukan  semua  itu  Tuhan  mengijinkan  kamu  berpisah  tempat  tidur  dengan  mereka  dan 
boleh  memukul  mereka  dengan  suatu  pukulan  yang  tidak  sampai  mengganggu.  Bila  mereka 
sudah  tidak  lagi  melakukan  itu,  maka  kewajiban  kamulah  memberi  nafkah  dan  pakaian 
kepada  mereka  dengan  sopan-santun.  Berlaku  baiklah  terhadap  isteri  kamu,  mereka  itu 
kawan-kawan  yang  membantumu,  mereka  tidak  memiliki  sesuatu  untuk  diri  mereka.  Kamu 
mengambil  mereka  sebagai  amanat  Tuhan,  dan  kehormatan  mereka  dihalalkan  buat  kamu 
dengan  nama  Tuhan. 


www.pasrujambe.blogspot.com 


"Perhatikanlah  kata-kataku  ini,  saudara-saudara5  Aku  sudah  menyampaikan  ini.  Ada 
masalah  yang  sudah  jelas  kutinggalkan  ditangan  kamu,  yang  jika  kamu  pegang  teguh,  kamu 
takkan  sesat  selama-lamanya  - Kitabullah  dan  Sunnah  Rasulullah. 

"Wahai  Manusia  sekalian!5  Dengarkan  kata-kataku  ini  dan  perhatikan!  Kamu  akan  mengerti, 
bahwa  setiap  Muslim  adalah  saudara  buat  Muslim  yang  lain,  dan  kaum  Muslimin  semua 
bersaudara.  Tetapi  seseorang  tidak  dibenarkan  (mengambil  sesuatu)  dari  saudaranya, 
kecuali  jika  dengan  senang  hati  diberikan  kepadanya.  Janganlah  kamu  menganiaya  diri 
sendiri. 


"Ya  Allah!  Sudahkah  kusampaikan?" 


Sementara  Nabi  mengucapkan  itu  Rabi'a  mengulanginya  kalimat  demi  kalimat,  sambil 
meminta  kepada  orang  banyak  itu  menjaganya  dengan  penuh  kesadaran.  Nabi  juga 
menugaskan  dia  supaya  menanyai  mereka  misalnya:  Rasulullah  bertanya  "hari  apakah  ini? 
Mereka  menjawab:  Hari  Haji  Akbar!  Nabi  bertanya  lagi:  "Katakan  kepada  mereka,  bahwa 
darah  dan  harta  kamu  oleh  Tuhan  disucikan,  seperti  hari  ini  yang  suci,  sampai  datang 
masanya  kamu  sekalian  bertemu  Tuhan." 


Setelah  sampai  pada  p 
"Ya  Allah!  Sudahkah  k 


Maka  serentak  dari  segenap  penjuru  orang  menjawab:  "Ya!" 


Lalu  ka 


"Hari  ini  Kusempurnakan  agamamu." 


PASRlttAMBE 


Selesai  Nabi  mengucapkan  pidato  ia  turun  dari  al-Qashwa'  - untanya  itu.  la  masih  di  tempat 
itu  juga  sampai  pada  waktu  sembahyang  lohor  dan  asar.  Kemudian  menaiki  kembali  untanya 
menuju  Shakharat.  Pada  waktu  itulah  Nahi  a. s.  membacakan  firman  Tuhan  ini  kepada 
mereka:  "Hari  inilah  Kusempurnakan  agamamu  ini  untuk  kamu  sekalian  dengan  Kucukupkan 
NikmatKu  kepada  kamu,  dan  yang  Kusukai  Islam  inilah  menjadi  agama  kamu."  (Qur'an,  5:  3) 


Abu  Bakr  ketika  mendengarkan  ayat  itu  ia  menangis,  ia  merasa,  bahwa  risalah  Nabi  sudah 
selesai  dan  sudah  dekat  pula  saatnya  Nabi  hendak  menghadap  Tuhan. 


Setelah  meninggalkan  Arafat  malam  itu  Nabi  bermalam  di  Muzdalifa.  Pagi-pagi  ia  bangun 
dan  turun  ke  Masy'ar'l-Haram.  Kemudian  ia  pergi  ke  Mina  dan  dalam  perjalanan  itu  ia 
melemparkan  batu-batu  kerikil.  Bila  sudah  sampai  di  kemah  ia  menyembelih  63  ekor  unta, 
setiap  seekor  unta  untuk  satu  tahun  umurnya,  dan  yang  selebihnya  dari  jumlah  seratus  ekor 
unta  kurban  yang  dibawa  Nabi  sewaktu  keluar  dari  Medinah  - disembelih  oleh  Ali.  Kemudian 
Nabi  mencukur  rambut  dan  menyelesaikan  ibadah  hajinya. 


Dengan  selesainya  ibadah  haji  ini,  ada  orang  yang  menamakannya  'Ibadah  haji  perpisahan' 
yang  lain  menyebutkan  'ibadah  haji  penyampaian'  ada  lagi  yang  mengatakan  'ibadah  haji 
Islam. '6  Nama-nama  itu  memang  benar  semua.  Disebut  'ibadah  haji  perpisahan'  karena  ini 
yang  penghabisan  kali  Muhammad  melihat  Mekah  dan  Ka'bah.  Dengan  'ibadah  haji  Islam,' 
karena  Tuhan  telah  menyempurnakan  agama  ini  kepada  umat  manusia  dan  mencukupkan 
pula  nikmatNya.  'Ibadah  haji  penyampaian'  berarti  Nabi  telah  menyampaikan  kepada  umat 


www.pasrujambe.blogspot.com 


manusia  apa  yang  telah  diperintahkan  Tuhan  kepadanya.  Tiada  lain  Muhammad  hanya 
memberi  peringatan  dan  pembawa  berita  gembira  kepada  orang-orang  beriman. 


Catatan  kaki 


1  Qur'an,  9:  29. 


2 Akil'l-Murar  nama  suatu  kabilah  dan  sebutan  ini  menandakan  keturunan  amir-amir  yang  sangat 
dibanggakan  (A). 

3 Lihat  catatan  bawah  halaman  580  (A). 


4  Aslinya  'Innani  ahlaltu  kama  ahlalta , 1 harfiah,  Aku  sudah  ber-ihlal  seperti  tuan  ber-ihlal:  Dalam  terminologi 
agama  'Ihlal,  meninggikan  suara  dengan  talbiah'  (N).  'Ahalla,  ihlal  berarti  meninggikan  suara  dengan  talbiah  di 
waktu  haji  atau  umrah  secara  berulangulang'  (LA)  yang  biasa  dilakukan  di  migat  atau  muhall,  yaitu  tempat 
yang  telah  ditentukan  untuk  memulai  niat  haji  (A). 


5 Aslinya  Ayyuhan-nas,  harfiah:  "Wahai  manusia!"  (A). 

6 Yakni  'Hijjat'i-Wada',  'hijjat'l-balagh'  dan  'hijjat'l-lslam , (A). 


IN 


MAS  Z AKI  - PASRUJAMBE 


m 

m 

□ 

m 

m 

m 

EEE 

ESI 

□ BE  “IHE  3B1  E3E